-->
Smartfren

Smartfren

Perusahaan telekomunikasi Smartfren Telecom mengaku tidak tertarik menjalin program bundel layanan dengan produk ponsel pintar yang 'mengakali' tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 4G LTE di Indonesia.

Selama ini Smartfren telah menjalankan program bundel dengan ponsel pintar 4G LTE agar jaringannya bisa dipakai oleh konsumen secara meluas. Sebut saja Samsung seri J, Lenovo A6010, hingga produk lokal Evercoss.

Division Head Device Planning and Management Smartfren Sukaca Purwokardjono menyatakan, perusahaan akan selalu terbuka dengan produsen manapun untuk bundel namun harus pilih-pilih dengan memerhatikan aturan TKDN ponsel 4G dan memastikan anten ponsel itu mendukung jaringan Smartfren.

Ditekankan oleh Sukaca, salah satu tujuan utama Smartfren membundel jaringan dengan produsen ponsel pintar adalah menyediakan layanan Voice LTE (VoLTE) secara native. Jika tidak ada VoLTE, dia berpendapat ada sesuatu yang belum dioptimalkan.

"Dalam hal ini kami tidak mau kerja sama dengan ponsel 4G yang diakal-akali. Kita cari mitra yang aman dan pasti-pasti saja. Buat apa sudah 4G tapi masih dikunci dan tetap 3G?" ungkapnya saat Media Gathering di Ubud, Bali, Rabu (10/9).

Lihat juga:Smartfren Janjikan MiFi Andromax Bisa untuk SMS dan Telepon

Diakui Sukaca, saat ini ada beberapa merek regional yang sedang dalam proses pendekatan dengan Smartfren untuk program bundel. Hal ini, dikatakan Sukaca, menjadi bukti bahwa 4G LTE yang diusung Smartfren telah mendapat banyak dukungan dari penyedia ponsel.

Sekadar diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menetapkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G LTE sebesar 30 persen.

Untuk komposisi peranti keras (hardware) dan peranti lunak (software), saat ini masih digodok oleh Kementerian Perindustrian.



Para produsen ponsel yang tak sabar hendak jual produk 4G LTE di Indonesia 'mengakali' TKDN dengan status 4G ready namun secara resmi produk itu hanya diizinkan berjalan di jaringan 3G.

Status 4G ready membuat ponsel tersebut bisa berjalan di jaringan 4G LTE hanya dengan beberapa langkah mudah, misalnya dengan memperbarui peranti lunak. Bahkan ada produsen ponsel yang sengaja mendistribusikannya melalui Over-the-Air (OTA) sehingga pengguna bisa langsung memperbarui peranti lunak dengan begitu mudah. (adt)


Iklan Atas Artikel

'>

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel